Kostratani, Sukseskan Pembangunan Pertanian.
By Admin
nusakini.com - Arah kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, untuk meningkatkan pertumbuhan pertanian Indonesia difokuskan pada 3 fokus utama yakni penyediakan pangan, Kesejahteraan petani dan Peningkatkan ekspor.
BPPSDMP sebagai salah satu unit kerja di Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi salah satu kunci kesuksesan pembangunan pertanian, dimana sdm merupakan penggerak utama pembangunan pertanian. Untuk itu kita harus mampu mencetak generasi muda dibidang pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada pembukaan rapat pimpinan BPPSDMP di Hotel Santika Garut, Kamis, 16 Januari 2020 memaparkan tiga program aksi BPPSDMP untuk mendorong pembangunan pertanian, yakni :
1. Gerakan komando strategis pembangunan pertanian
2. Penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian millenial.
3. Penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama kementan.
Kostratani menjadi salah program unggulan Kementan yang mendapatkan respon positif dari DPR selain asuransi, bank tani hingga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) petani milenial dan pendidikan vokasi.
Program ini bertujuan menghidupkan kembali serta memperkuat peran serta kapasitas petugas Balai Penyuluhan Pertanian Tingkat Kecamatan.
"Melalui program Kostratani, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) diperkuat dengan teknologi 4.0. Sehingga koordinasi dari pendataan hingga peningkatan daya saing petani dilakukan melalui cloud meeting. Upaya ini dilakukan dengan harapan Kementerian Pertanian bisa memiliki satu basis data yang benar-benar akurat. selain itu kita harus mampu dan mau memanfaatkan teknologi.Di era 4.0 melalui kemajuan teknologi kita dapat menyapa para penyuluh, petani, hingga pejabat daerah langsung melalui Agricultural War Room (AWR) yang terhubung dengan lebih dari 400 Kostratani di kecamatan, 100 kostrada di kabupaten, dan 34 kostrawil di seluruh provinsi Indonesia", papar Kabadan.
Ditambahkan oleh beliau untuk meningkatkan harga diri dan harkat martabat bangsa Indonesia maka kita harus mengupayakan untuk peningkatan ekspor.
Fokuskan energi dan daya upaya untuk menyediakan pangan seluruh bangsa indonesia dan meningkatkan nilai ekspor khususnya produk pertanian. Tanpa mengabaikan jasa petani-petani sebelumnya, perubahan dan kemajuan teknologi haruslah disikapi dengan baik. Sudah saatnya pertanian dikelola dengan memanfaatkan alat mekanisasi untuk meningkatkan produksi. Teknologi akan merubah wajah pertanian Indonesia tidak hanya terbatas pada membuka peluang tetapi juga mampu mewujudkan imajinasi petani untuk berinovasi menjadi pengusaha pertanian milenial.
Petani millenial lah yg mampu menggerakkan roda pembangunan pertanian. Kita telah memiliki Sandi Okta Susila Petani Millenial dari Cianjur, Ulus Pirnawan dari Lembang yang telah mampu mengekspor baby buncis, Rizal Fahreza petani milenial dari Garut yang telah membudidayakan jeruk garut dan mengembangkan kawasan agrowisata dengan tajuk EPTILU dan masih banyak lagi nama petani millenial lainnya.
Diakhir sambutannya Kabadan mengharapkan seluruh elemen mulai petani, penyuluh pertanian, stakeholder terkait untuk mensukseskan 3 fokus pertanian tersebut. (Lely)